Start Up Indonesia Dibanjiri Pemodal Jepang & China! Siapa Saja?
Sumber : http://techno.okezone.com/
Lahirnya perusahaan rintisan berbasis teknologi atau startup
di Indonesia, membuat perusahaan asing ikut tergiur untuk ambil bagian.
Beberapa di antaranya bahkan telah disokong oleh aliran dana yang tak sedikit.
Salah satu yang telah banyak diketahui ialah raksasa
e-commerce asal China, Alibaba. Perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu
termasuk yang cukup rajin menanamkan modalnya di Indonesia. Kabar terbaru ialah
soal investasinya di Tokopedia.
Pada 17 Agustus 2011, Tokopedia resmi mengumumkan kucuran
dana dari Alibaba sebesar USD1,1 miliar atau sekira Rp14 triliun. Bahkan pada
April 2016, perusahaan ini mengakuisisi e-commerce Lazada. Alibaba pun resmi
memiliki mayoritas saham di startup yang didirikan pada 2012 lalu itu.
Dengan adanya akuisisi tersebut, Alibaba turut menguasai
HelloPay, perusahaan pembayaran elektronik yang lekat dengan Lazada. HelloPay
kemudian digabung bersama Ant Financial yakni anak perusahaan Alibaba di bidang
pendanaan.
Selain Alibaba, perusahaan lain yang juga aktif menjadi
pendukung dana bagi startup di Indonesia ialah JD.com. Perusahaan yang bergerak
di bidang, e-commerce ini turut memberikan dana kepada startup perjalanan
online, Traveloka.
Antara melaporkan,
JD.com turut dalam kelompok investor yang dipimpin oleh Expedia. JD.com
bergabung bersama East Ventures Hillhouse Capital Group, dan Sequoia Capital
dalam menginvestasikan dana sebesar USD500 juta.
Kompetitor Alibaba, Tencent, juga ikut serta dalam
memperluas usahanya. Raksasa internet asal China itu kabarnya menyuntikkan dana
sebesar USD1,2 miliar atau sekira Rp16 triliun.
Tak hanya Go-Jek, perusahaan transportasi online asal
Singapura, Grab, juga ikut mendapatkan kucuran dana. Layanan yang juga
beroperasi di Indonesia itu mendapatkan pendanaan dari Didi Chuxing, yakni
perusahaan sejenis Go-Jek dan Grab asal China.
Selain perusahaan China, ada pula perusahaan asal Jepang
yang ikut menanamkan modalnya di startup Indonesia. SoftBank Mobile and Internet
diketahui telah memberikan pendanaan ke Tokopedia pada 2014 lalu.
Bersama dengan Sequoia Capital, SoftBank menanamkan
investasi sebesar USD100 juta atau sekira Rp1,2 triliun. Indonesia sendiri saat
ini sedang ditargetkan untuk menjadi pemimpin ekonomi digital pada 2020 di
kawasan ASEAN.
Melalui roadmap e-commerce atau Peta Jalan Sistem
Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (SPNBE), pada 2020 mendatang ekonomi
digital Indonesia bisa mencapai USD130 miliar.
No comments: